HISTORY

Foto saya
sanggar seni tualang tige atau yang di singkat S2T2 adalah sanggar yang berdiri sejak tanggal 14 september 2008. dan seiring bertambahnya waktu maka sanggar ini pun mengalami banyak perubahan - perubahan yang allhamdullilah mengarah ke yang lebih baik...

Jumat, 28 Januari 2011

“Tari Persembahan” dan “Tepuk Tepung Tawar” khas KEPRI

Sudah menjadi adat resam budaya Melayu setiap menerima tamu atau persandingan sang pengantin di pelaminan disambut dengan prosesi tari persembahan dan diberi pula dengan tepuk tepung tawar. Kedatangan tamu terhormat dilengkapi pula dengan jamuan silaturahmi yang sarat nuansa filosofis dengan makan sirih dan tepuk tepung tawar pertanda berkat dan rasa syukur pada moment-moment seperti acara pernikahan,naik rumah,khitanan dan sebagainya.
Untuk terdapatnya keseragaman gerak langkah dan gaya yang lebih mencirikan suku Melayu yang bermaustin di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tersebut pihak Dinas Pariwisata Kepri melalui LAM (Lembaga Adat Melayu) Kepri telah mengambil inisiatif bersama untuk membakukan tari Persembahan dan Tepuk Tepung Tawas khas Kepri. Berdasarkan Surat LAM No.82/LAM/Kepri/7/2010 pada tanggal 30/6 dan 5/7-2010 diadakanlah pertemuan dengan pihak-pihak terkait untuk segera membakukan tari persembahan khas Kepri tersebut. Dikatakan Abdul Razak masyarakat Melayu kepulauan khususnya mempunyai tradisi budaya yang beragam dan melimpah sehingga sangat perlu dilestarikan untuk generasi yang akan datang. Diharapkan,meskipun disetiap Kabupaten/Kota di Kepri sendiri memiliki ciri-ciri,nilai serta profil berbeda karena itulah perlu adanya penyeragaman.
Sementara itu Gubernur Kepri H.M.Sani pada acara pengesahan tari persembahan beberapa waktu lalu di Kantor Gubernur yang juga dihadiri Walikota Tg.Pinang Suryatati A.Manan,mengatakan budaya Melayu merupakan sebuah kekuatan di Kepri. Bukan hanya untuk mengembankan pariwisata semata,tetapi juga dapat membangun semangat kebersamaan,relegius,toleran dan persaudaraan hingga menemukan jati diri sebagai puak Melayu yang hakiki.
Hal senada dikatakan M.Ishak,Kadisbudpar Kab.Lingga. Untuk itu pihaknya akan pro aktif dan mendesak mengadakan semacam sarasehan atau pelatihan tari tradisional yang diharapkan mendapat antusiasme yang sama dari sanggar-sanggar seni yang ada ditiap kecamatan. Dalam waktu dekat setiap kecamatan diminta mengirimkan satu peserta (kelompok) yang nanti juga akan diberikan bantuan satu set peralatan kesenian. “Ini mencakup seperti tari inai,gendang,silat dan sebagainya sehingga pelestarian budaya ini dapat berjalan seiring dengan kemajuan zaman,”ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar